Sundapada aktivitas pernikahan, pertanian, dan mencari benda hilang di Kampung untuk yang berasal dari nama itu berasal dari hitungan ha na ca ka da ta sa wa la pa da ha = 1, na = 2, ca = 3, ra = 4, ka = 5, da = 6, ta = 7, sa = 8, wa = 9, la = 10, pa = 11, da =12, ja=13, 66 • Studi etnomatematika pada aktivitas urang sunda dalam
Vay Tiền Nhanh. hanacaraka n abjad bahasa Jawa dan Sunda yang berjumlah 20 lambang disebut ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, ngaArti kata Hanacaraka menurut KBBI disedikan oleh Kemendikbud, Aplikasi Artikatabbi merupakan web yang dibuat untuk memudahkan pencarian dan akses terhadap kosa kata Indonesia serta materi pelajaran bahasa Indonesia yang lengkap. Artikata yang ada di web ini adalah Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud dahulu Pusat Bahasa. Pencarian kosa kata baru dapat membuka link resmi dari kemendikbud yaitu akan terus menambah fitur lengkap untuk pembelajaran all in one bahasa Indonesia untuk anda.
Dicionário inFormal O dicionário onde o português é definido por você! Dicionário inFormal possui definições de gírias e palavras de baixo-calão. Seu conteúdo não é adequado para todas as audiências. Catunda - Significados, Definições, Sinônimos, Antônimos, Relacionadas, Exemplos, Rimas, Flexões
- Mau tahu berat atau tidaknya nama Anda? Nah, inilah perhitungan nama ala Jawa. Baik-buruknya nama, menurut peritungan Jawa neptu, didasarkan pada susunan aksara Jawa ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga. Setiap aksara diasumsikan memiliki nilai berbeda. Ha, da, pa, ma, masing-masing dinilai 1. Na, ta, dha, ga, nilainya 2. Ca, sa, ja, ba = 3. Ra, wa, ya, tha = 4. Ka, la, nya, nga = 5. Angka-angka itu kemudian dipakai untuk menghitung nilai total dari nama seseorang yang dijumlahkan dari nilai setiap penggalan suku kata. Contoh, nilai keseluruhan nama Susanto adalah Su sa=3 + san sa=3 + to ta=2 = 8. Nilai total dari nama itu selanjutnya diproyeksikan pada lima unsur yang menunjukkan "cocok tidaknya nama", yang meliputi lima unsur, "Sri", "Lungguh", "Gedhong", "Loro", "Pati". Menghitungnya dimulai dari satu Sri, dua Lungguh, tiga Gedhong, empat Loro, dan lima Pati. Setiap habis kelipatan lima, hitungan kembali dimulai dari angka satu Sri sampai lima Pati, begitu seterusnya. Misal, nilai nama Susanto = 8, dihitung mulai dari satu Sri, dua Lungguh, tiga Gedhong, empat Loro, lima Pati, enam Sri, tujuh Lungguh, delapan Gedhong. Jadi, nama Susanto dengan angka total 8, jatuh pada unsur "Gedhong". "Artinya, insya Allah, kelak si pemilik nasudah ma itu akan bergelimangan harta dalam hidupnya," jelas Iin SP. Menurut tradisi Jawa, unsur "Sri", "Lungguh", dan "Gedhong" dianggap mewakili unsur kecocokan nama. Sebaliknya kalau jatuh pada unsur "Loro" dan "Pati", nama itu dianggap tidak cocok bagi yang bersangkutan. Kelima unsur itu masing-masing memiliki arti konotasi yang berbeda. "Sri" memiliki arti yang positif bahagia, kemakmuran, keberuntungan, mulia, dan sukses segalanya. Juga "Lungguh" dan "Gedhong" mengandung arti yang positif, yakni baik dalam kedudukan jabatan dan ekonomi harta, tapi biasanya masih ada kekurangan di sisi lain, seperti sakit, rumah tangga diselilingi cekcok atau kurang harmonis. Sebaliknya unsur "Loro" dan "Pati" punya konotasi negatif. Unsur "Loro" menggambarkan hidup tersendat-sendat, sakit-sakitan, kurang mujur, banyak siai, banyak menderita. Unsur "Pati" menyimpan makna umur yang pendek. Dalam perhitungan nama ala Jawa, huruf hidup A, I, U, E, 0 yang berdiri sendiri tidak ikut dihitung atau diabaikan nilainya = nol. Misalnya, cara perhitungan nama Hariyanto berbeda dengan Ariyanto. Kalau Hariyanto = Ha ha = 1 + ri ra = 4 + yan ya = 4 + to ta = 2} - 11 unsurnya Sri. Ariyanto = A diabaikan = 0 + ri ra = 4 + yan ya = 4 + to ta = 2 = 10 unsumya Pati.
hitungan sunda ha na ca ra ka